Terbaru

Monday, January 19, 2015

Serangga Nocturnal

I.                   Judul Praktikum       : Serangga Nocturnal
II.                Tanggal Praktikum   : 18 Mei 2013
III.             Tujuan Praktikum    : mengamati aktivitas serangga nocturnal
IV.             Dasar Teori                :
Menurut  Ali (2004: 74), “Tubuh insecta terdiri terbagi ke dalam 3 bagian utama yaitu caput, thoraks, dan abdomen, kaki tiga pasang dan biasanya memiliki sayap, pada kepala terdapat antena, sepasang mata majemuk dan memiliki mata ocelli, dan pernafasan dengan trachea dan lubang genital pada ujung abdomen. Abdomen terdapat 6-12 segmen dan dada tiga segmen.”

Menurut Borror (1994: 74), “Serangga adalah makhluk yang berdarah dingin, bila suhu lingkungan menurun mereka menurunkan dan proses fisiologis mereka menjadi lamban, banyak serangga tahan terhadap suhu beku, pada periode yang pendek tapi beberapa mampu bertahan pada suhu beku dalam waktu yang panjang serangga yang tahan hidup pada suhu rendah ini menyimpan etilengklikon di dalam jaringan-jaringan mereka.”

Menurut Mukayat (1996: 74), “Gangsir termasuk ke dalam ordo Grylloblattodae merupakan insecta tidak bersayap hidup atas tanah, panjang kira-kira 250 mm, tubuh pipih, kepala agak prominen, antena panjang, kaki cukup panjang dan biasanya untuk berlari, tarsir beruas lima, sesi panjang metamorfasis sedikit, contohnya gangsir tanah (Grinotalpa sp).”

V.                Alat dan Bahan         :
a.      Alat                       :
1.      Seperangkat light trap (lampu violet, merah, putih, biru, hijau, dan kuning)
2.      Sumber arus
3.      Saringan


b.      Bahan                   :
1.      Formalin
2.      Detergen

VI.             Cara Kerja                :
1.      Dipersiapkan perangkat light trap.
2.    Diberikan larutan formalin 5% yang sudah dicampur dengan larutan detergen ke dalam tempat formalin dalam light trap
3.      Diletakkan pada ketiggian 1 meter dari permukan tanah, pada pukul 19.00 WIB
4.  Dilakukan pengumpulan setiap 2 jam sekali, sampai dengan pukul 06.00 WIB. hari berikutnya
5.      Dipisahkan seranga dengan formalin, dengan saringan
6.      Dihitung jumlah ordo dan famili dari serangga yang tertangkap.

7.      Dihitung nilai indeks keanekaragaman (H) dan harga ineks kesamaan (IS) hasil 

VII.                   Hasil Pengamatan     :
Serangga Nocturnal pada berbagai warna lampu
pengamaan dengan menggunakan rumus



Indeks Smilaritas:
Lampu Merah dan Hijau
No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Gryllis grillus
2
1
1

2
Tettigonia viridissima
5
1
1

3
Tibicen linnei
2
1
1

4
Lasius fuliginosus
10
2
2

Jumlah
19
5
5
42%
 IS







 Lampu Merah dan Putih

No
Nama spesies
Lokasi


Ket


A
B
C
1
Gryllis grillus
2
2
1

2
Tettigonia viridissima
5
1
1

3
Tibicen linnei
2
2
1

4
Lasius fuliginosus
10
11
2

5
Retuculitermes flavipes
1
5
5

Jumlah
20
21
10
 42 %
             IS   





 Lampu Merah dan Biru

No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Tettigonia viridissima
5
9
5

2
Tibicen linnei
2
7
2

3
Lasius fuliginosus
10
7
7

4
Retuculitermes flavipes
1
17
1

Jumlah
18
40
15
71%

 

               IS







Lampu Hijau dan Putih
No
Nama spesies
Lokasi


Ket


A
B
C
1
Tettigonia viridissima
1
1
1

2
Gryllis grillus
1
2
1

3
Lasius fuliginosus
2
11
2

4
Tibicen linnei
1
2
1

Jumlah
5
16
5
48%
               IS






 Lampu Hijau dan Biru

No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Tettigonia viridissima
1
9
1

3
Lasius fuliginosus
2
7
2

4
Tibicen linnei
1
7
1

Jumlah
4
23
4
30%

 

                  IS









  Lampu Putih dan kuning

No
Nama spesies
Lokasi 
Ket
A
B
C
1
Retuculitermes flavipes
5
5
5

2
Lasius fuliginosus
11
4
4

3
Tettigonia viridissima
1
8
1

4
Gryllis grillus
2
2
2

5
Tibicen linnei
2
3
2

Jumlah
21
22
14
65%
                   IS




  Lampu kuning dan Biru

No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Retuculitermes flavipes
5
9
5

3
Lasius fuliginosus
4
7
4

4
Tettigonia viridissima
8
7
7

5
Tibicen linnei
2
23
2

Jumlah
19
46
18
55%
    IS



  Lampu Merah dan Kuning

No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Gryllis grillus
2
3
2

2
Tettigonia viridissima
5
8
5

3
Tibicen linnei
2
2
2

4
Lasius fuliginosus
10
4
4

5
Retuculitermes flavipes
1
5
1

Jumlah
20
22
14
64%
    IS






  Lampu Hijau dan Kuning

No
Nama spesies
Lokasi
Ket
A
B
C
1
Tettigonia viridissima
1
8
1

2
Gryllis grillus
1
3
1

3
Lasius fuliginosus
2
4
2

4
Tibicen linnei
1
2
1

Jumlah
5
17
5
45%
IS


I.                   Pembahasan              :
Berdasarkan hasil pengamatan serangga nocturnal, diketahui bahwa serangga nocturnal adalah serangga yang melakukan aktivitas pada malam hari, baik mencari makanan, reproduksi, maupun sebagainya. Pengamatan ini dilakukan mulai jam 20.00 WIB hingga 05.00 WIB pagi. Dengan pengambilan setiap satu jam sekali.

Pengamatan pada lampu warna yaitu merah, kuning, hijau, dan biru, didapatkan bebrapa spesies dari ordo Orthoptera, Hemiptera, Hymenoptera, Rhinocermitidae. Dengan indek keanekaragaman (H’) yaitu 0.04213. Berdasakan Hasil pengumpulan data pada keseluruhan dari warna lampu terlihat bahwa serangga yang mendominasi adalah laron (Retuculitermes flavipes) dengan jumlah 28 ekor. Sementara serangga yang paling sedikit adalah tawon (Vuspa vulgaris)  dengan jumlah 1 ekor saja.

Indeks similaritas yang diperoleh dari lampu hijau dengan biru 30 %, lampu warna merah dengan hijau, dan merah dengan putih adalah 42 %, lampu hijau dengan kuning 45 %.  hijau dengan putih 48 %,  lampu kuning dengan biru 55 %, lampu merah dengan kuning 64 %, lampu putih dengan kuning 65 % dan pada lampu merah dengan biru 71 %.

Dari hasil ini menunjukkan bahwa indeks kemiripan serangga yang mengunjungi lampu hijau dengan biru, lampu warna merah dengan hijau, lampu merah dengan putih, lampu hijau dengan kuning, dan  lampu hijau dengan putih adalah rendah. Sementara indeks kemiripan pada lampu kuning dengan biru, lampu merah dengan kuning, lampu putih dengan kuning dan pada lampu merah dengan biru terlihat semakin tinggi hingga mencapai 71 %.

II.           Kesimpulan                 :
1.      Serangga nocturnal yaitu serangga yang melakukan aktivitas pada malam hari.
2.      Berdasarkan data yang diperoleh diketahui indek keanekaragaman (H’) adalah 0.04213
3.  Serangga yang mendominasi adalah laron (Retuculitermes flavipes) dengan jumlah 28 ekor Sementara serangga yang paling sedikit adalah tawon (Vuspa vulgaris)  dengan jumlah 1 ekor saja.
4.      Indeks kemiripan terlihat paling rendah pada  lampu hijau dengan biru 30 %
5.      Sementara indeks kemiripan tertinggi terlihat pada lampu merah dengan biru yaitu 71 %.












0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More